Suharto lebih populer dari SBY


Suharto
Suharto menjadi presiden paling populer di Indonesia dan Presiden Susilo Bambang Yuhoyono berada di peringkat dua.


Kesimpulan itu didapat oleh lembaga penelitian Indobarometer yang mewancarai 1200 orang di Jakarta.

Menurut hasil survey Indobarometer, 36,5 persen memilih Soeharto sebagai presiden paling disukai, 20,9 persen memilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Presiden-presiden lain seperti Soekarno; Megawati, BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid, dipilih kurang dari 10 persen responden.
Hasil riset itu juga menyebut persepsi 40 persen responden yang lebih suka Orde Baru dibandingkan Orde
Lama dan Reformasi. Hanya sekitar setengahnya yang mengatakan Reformasi lebih baik dari periode lainnya.
Menjelang peringatan 13 tahun lengsernya Soeharto, ditambah deklarasi partai baru yang didirikan anak bungsu Suharto, Hutomo Mandala Putra atau yang lebih dikenal Tommy, tak ayal muncul kecurigaan survey ini sengaja dibuat untuk mendongkrak pamor politk keluarga besar Suharto.
Direktur Indobarometer, M Qodari, membantah tuduhan tersebut.
''Ini agenda rutin ya. Kita selalu mengupayakan survei itu reguler dan tema yang kali ini menarik dan relevan itu ya reformasi,'' kata Qodari kepada Dewi Safitri dari BBC.sby

''Suasana aman''

Begitu kuatnya posisi Suharto, sehingga jika dibandingkan dengan Presiden Yudhoyono yang dalam dua kali pemilihan umum meraih suara mutlak, dia masih unggul lebih 15 persen.
Menurut sejarawan Asvi Warman Adam, Suharto diuntungkan karena telah memerintah selama 32 tahun, sedangkan Yudhoyono baru tujuh tahun berkuasa.
Dengan demikian Suharto lebih punya peluang untuk mengkampanyekan keberhasilannya, kata Asvi.
Asvi juga menyebut era reformasi yang ditandai oleh liberalisasi informasi membuat sebagian publik kehilangan orientasi.
''Saya kira jejalan sampah informasi yang diterima masyarakat membuat mereka bingung. Tidak jelas apa yang sebenarnya terjadi. Yang lebih terkesan itu adalah ''suasana aman'' pada era Suharto, '' kata Asvi Warman.
''Kita kaget karena sesuatu hal, dua hari kemudian sudah ada kasus baru yang terungkap dan setelah itu ada terus,'' tambah Aswi Earman.
''Akibatnya orang tidak bisa berpikir jernih. Dan dalam situasi ini orang akan merujuk ke yang sederhana, zaman Suharto,'' katanya.
Dalam berbagai survei lain, popularitas Presiden Yudhoyono terus menurun meski masih dianggap sebagai sosok paling populer untuk jabatan presiden saat ini bila dibandingkan dengan figur politik yang lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download Winrar Terbaru Full 5.0